Berita Pagi - Pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam Hari
Ulang Tahun (HUT) ke-44 PDIP dipersiapkan sendiri melalui perenungan yang
mendalam. Termasuk melalui sebuah kontemplasi dengan rasa cinta kepada bangsa
dan negara dan disampaikan dengan lantang untuk bangsa dan negara Indonesia.
"Pidato tersebut juga diucapkan dengan komitmen kuat
untuk menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Kebhinnekaan Indonesia. Dalam
kapasitas Ibu Megawati sebagai ketua umum dan presiden kelima RI maka sangat
wajar beliau memberikan jawaban atas berbagai persoalan yang muncul saat
ini," ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan
tertulis, Selasa (17/1).
Jika ada pihak yang tidak suka dengan pidato tersebu, Hasto
meminta untuk menyampaikan hal tersebut melalui jalur hukum. Imbauan ini juga
ia tujukan kepada Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang
sebelumnya menyatakan akan berhadapan dengan Megawati.
Dijelaskan Hasto bahwa partainya memiliki komitmen bahwa
pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara tidak bisa ditawar lagi. Demikian
halnya, bagi yang akan merongrong kewibawaan Presiden Jokowi dan Wapres JK,
PDIP akan membela pemerintahan yang sah dan konstitusional tersebut dari
berbagai bentuk ancaman, termasuk tindakan makar.
"Seluruh
anggota, kader, dan simpatisan partai harap menjaga suasana tenang, taat hukum,
dan jangan melakukan tindakan kekerasan, sambil menunggu perintah lebih lanjut
dari ibu ketua umum. Seluruh jajaran partai diminta untuk melakukan "senam
politik" dan terus memperjuangkan politik yang membangun peradaban,
politik yang membumikan Pancasila dan politik yang berkebudayaan, disertai
keberpihakan terhadap rakyat yang mencintai hidup rukun dan damai,"
sambungnya.
Kembali ke teks pidato Megawati. Hasto menyebut bahwa kader
PDIP selalu diajarkan untuk memiliki kesadaran lingkungan bahwa mayoritas
rakyat Indonesia adalah muslim. Megawati sebagai putri pendiri bangsa selalu
menyampaikan pikiran Bung Karno mengenai Islam yang membangun peradaban.
Pemikiran sendiri didapat Bung Karno saat berguru secara langsung dengan HOS
Cokroaminoto.
"Bung Karno sangat dekat dengan Muhammadiyah dan NU.
Kedua organisasi Islam tersebut benar-benar berkeringat dan berdarah-darah
untuk tegaknya republik ini bersama PNI saat itu, dan seluruh elemen kekuatan
militer bangsa dalam keseluruhan jati diri TNI sebagai tentara rakyat,"
sambung Hasto.
"Jadi sekiranya Pak Rizieq ada yang tidak puas,
sampaikan melalui jalur hukum, dan kami akan siapkan pembela hukum terbaik.
Lebih-lebih Pak Rizieq selama ini telah mengobarkan rasa kebencian dan memecah
belah bangsa. Seluruh jajaran PDI Perjuangan satu komando untuk membela
kehormatan dan martabat ibu ketua umum dan partai," pungkasnya.[ rmol]
0 Response to "PDIP Tegaskan Siap Hadapi Rizieq Shihab, Seluruh Jajaran PDIP Satu Komando Untuk Membela Kehormatan Dan Martabat Ibu Mega"
Posting Komentar