Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Argo Yuwono
menyatakan, setelah kejadian, rumah korban tetap dalam keadaan rapi. Pelaku
juga tidak mengambil barang berharga. ”Tapi, ini belum dipastikan ya,” katanya
dalam jumpa pers tadi malam.
”Kami cenderung motifnya sesuatu yang tersembunyi. Entah itu
ada dokumen berharga yang jadi rebutan atau dendam. Bukan perampokan murni,”
ucapnya.
Sebab, jika perampokan murni, pasti TKP akan acak-acakan.
”Pintu lemari yang dibuka paksa atau rumah acak-acakan.
Seperti itulah. Namun, TKP sangat rapi,” imbuhnya.
Spekulasi ke arah persaingan bisnis makin kuat setelah salah
seorang kerabat korban bernama Dewi menyatakan bahwa motifnya adalah soal
tender proyek. Dodi Triono, 59, baru saja menang tender besar. Yakni,
rehabilitasi fasilitas olahraga untuk event Asian Games, termasuk Stadion
Gelora Bung Karno (GBK), Senayan.
Argo menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan motif
pembunuhan. ”Entah itu soal rival kontraktor dalam perebutan tender ataupun
istri-istri korban. Semuanya belum kami periksa,” ucap mantan Kabidhumas Polda
Jatim tersebut.
Argo meyakinkan bahwa penyidik selalu melangkah berdasar
fakta-fakta yang ada di TKP. ”Kami tak ingin berandai-andai. Apalagi, korban
yang selamat juga mengaku telah melihat wajah sejumlah pelaku,” terangnya.
Prioritas saat ini adalah menyembuhkan dan menjaga betul saksi-saksi kunci
kasus tersebut.[pojoksatu]
0 Response to "Ternyata Tragedi Pulomas Bukan Perampokan Murni, Motifnya Diduga karena Ini …"
Posting Komentar