
Berita Pagi - Keberhasilan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
mengungkap 4 mie instan mengandung babi malah mendapat cibiran netizen. BPOM
dianggap selalu kecolongan dalam menyampaikan informasi sehingga merugikan
banyak konsumen.
Ada empat produk mie instan yang dinyatakan mengandung
fragmen DNA babi. Keempat produk mengandung babi itu adalah Samyang dengan
nama produk U-Dong, Nongshim dengan nama produk Shin Ramyun Black, Samyang
dengan nama produk mie instan Rasa Kimchi, dan Ottogi dengan nama produk Yeul
Ramen. Produk-produk tersebut tidak mencantumkan peringatan "mengandung
babi" pada kemasannya.
Lewat surat bernomor IN.08.04.532.06.17.2432, BPOM
menginstruksikan penarikan produk mie instan tersebut kepada Kepala Balai
Besar/Balai POM seluruh Indonesia dan mengawasi peredaran keempat produk
tersebut. BPOM juga telah memerintahkan importir untuk menarik keempat produk
tersebut dari pasar.
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, ada
ketentuan yang tidak ditepati oleh importir produk mie tersebut. Harusnya, kata
dia, kemasan di produk tersebut mesti ditempelkan label mengandung babi dan
ditambahkan gambar babi. Hal ini dilakukan agar konsumen dapat menangkap
informasi secara lebih cepat.
Dalam forum kaskuser, sejumlah netizen kesal dengan kinerja
BPOM dalam mengungkap mie mengandung minyak babi ini. Akun dengan nama carbon
menganggap, kecolongan ini bukan yang pertama. Seingatnya, BPOM juga pernah
kecolongan penyedap makanan yang mengandung unsur babi, vaksin palsu, dan
lainnya.
"Dan apa masih ingat perihal penyedap rasa ajinomoto?
Bertahun tahun beredar, tapi dinyatakan mengandung babi pun belakangan. Lalu
terkait soal Vaksin palsu yang bertahun tahun diedarkan, kenapa bisa? Kenapa
baru belakangan dinyatakan palsu? Dan ini, kenapa bisa beredar lebih dulu
sebelum diperiksa lebih pastinya?," tanya dia, heran.
"Udah bertahun-tahun beredar sekarang baru dinyatakan
begini kemana aja selama ini?," trit lumfia, ikut menginterogasi.
Akun al.species tidak mempersoalkan beredarnya mie instan
yang mengandung unsur babi. Tapi dia berharap, harusnya pada kemasan mie
tersebut diberi tulisan yang menerangkan adanya kandungan babi.
"Mustinya tinggal di kasi tulisan aja yang gede di
bungkusnya kalau mie ini mengandung Babi. Biar orang tau. Kan saudara kita yg
non muslim mgkin ada yang berminat. Nah kita yang muslim tinggal menghindarinya
aja deh," timpalnya.
BPOM sendiri menampik bila pihaknya disebut kecolongan
dalam mengungkap mie instan yang mengandung minyak babi ini. "Pada saat
registrasi kan ada persetujuan BPOM dan importir bahwa kami akan mempersilakan
mereka dengan memberikan izin edar, menjalankan bisnisnya. Tapi juga merupakan
importir dan produsen agar memastikan agar masyarakat betul-betul
mengkonsumsi sesuai prasyarat standar mutu keamanan, nutrisi yang sudah
disesuaikan BPOM," kata Kepala BPOM Penny Kusumastuti.
Sampai poin tersebut, lanjut dia, aturan pada alur registrasi
untuk mendapatkan izin edar dari BPOM sudah dilakukan oleh importir keempat
produk mi Korea itu. Namun pada saat melakukan pengawasan setelah produk masuk
ke pasar alias postmarket BPOM menemukan kandungan babi di dalam mie tersebut.
"Ternyata kami temukan, memang tidak sesuai ketentuan
ketika mereka meminta registrasi. Jadi saat mereka registrasi, sesuai ketentuan
yang ada," sambungnya.
Namun alibi BPOM, tentu tidak membuat puas masyarakat dunia
maya. Dalam kolom komentar berita online, beberapa akun menyatakan
kekecewaanya. Akun @lemonadelovers tampak heran, kenapa terjadi keterpautan
waktu yang jauh antara pre-market san post-market hingga mengakibatkan produk
bisa bebas beredar luas dalam waktu sudah cukup lama
"Dari penelitian premarket ke postmarket berapa lama?
Kok uji lab-nya baru sekarang?," kejar dia.
"BPOM lebih pro-aktif lagi masih banyak produk import
yang tidak Halal," pinta @fian812 .
Sementara itu, akun @hrdtgm tidak terima jima hanya importir
yang disalahkan. Harusnya menurut dia, BPOM yang mengeluarkan izin juga harus
bertanggung jawab.
"Loh kok enak sekali kesalahan dilempar ke importir
semata, padahal BPOM nya yang memberikan izin. Masak hanya percaya
berdasarkan laporan dari importir, kan sudah seharusnya BPOM terlebih dahulu
melakukan pemeriksaan lab terhadap makanan yang mereka beri izin,"
tandasnya.
"Pecat," sahut @massakili, singkat. "BPOM
harus diperiksa... Bisa aja ada main mata.. dengan importir," ujar akun
@juankandau.
"BPOM kok sepertinya lepas tangan. Hati-hati nanti
bukan hanya di dunia pertanggungjawaban, tapi diakhirat juga harus
tanggungjawab," kata akun @haris8.
"Rasanya ya udah bertahun2 Samyang beredar di pasaran,
lantas kenapa BPOM biarkan? Hanya selalu heboh dan ambil langkah improvement
setelah kecolongan model begini," kata akun @danish04.
"Kayaknya BPOM harus direstrukturisasi dengan SDM yg
baik jangan selalu lempar kesalahan dengan mengorbankan yg lain," usul
akun @komeng_kritikus. [rmol]
0 Response to "Mie Samyang Mengandung Babi, BPOM Kok Selalu Kecolongan?"
Posting Komentar